Aswaja Menurut Nu

Aswaja Menurut Nu

Pengertian Aswaja Menurut NU?

Daftar Isi

1. Pengertian Aswaja Menurut NU?


Jawaban:

satu kelompok atau golongan yang senantiasa komitmen mengikuti sunah Nabi muhammad saw

Jawaban:

Aswaja adalah ahlussunah wal jamaah yang memiliki arti

➡️ golongan atau orang orang yang selalu setia mengikuti dan berpegang teguh pada Sunnah Rasulullah Saw, sebagaimana yang telah dipraktekkan, dilaksanakan,dan diajarkan bersama para tabiin dan para tabiit tabiin

Penjelasan:

Aswaja berasal dari 3 kata yaitu

1).Ahlu : berarti keluarga, golongan, atau pengikut

2). as-sunah : berarti segala sesuatu yang telah diajarkan atau bersumber dari Rasulullah Saw,baik berupa perkataan, perbuatan, maupun pengakuan nabi Muhammad Saw

3).al jamaah : berarti kumpulan atau Kelompok para sahabat nabi,para tabiit tabiin

#semoga membantu

#jadikan yg tercerdas


2. bagaimana konsep bermadzhab menurut aswaja menurut NU?​


jawaban+penjelasan=

Bagaimana konsep NU tentang Aswaja?

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ahlussunnah wal Jama'ah menurut NU (ASWAJA AN-NAHDHIYYAH) adalah mengikuti pola pikir Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur al-Maturidi dalam bidang akidah, mengikuti pola pikir Imam Syafi'i dalam fikih (beribadah dan bermuamalah), dan mengikuti al-Junaidi dan al-Ghazali dalam

Apakah Aswaja itu NU?

Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, politik dan sosial. Organisasi NU menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja), dimana ajaran Aswaja merupakan ajaran yang menganut pada kelima sumber hukum


3. apa hubungan aswaja dengan nu menurut islam


Jawaban:

aswaja dengan singkatan yang umum digunakan dikalangan kaum nahdliyyin.

Penjelasan:

kepanjangan ada halus Sunnah walljama'ah secara bahasa halus Sunnah wal jama'ah terdiri dari tiga kata yaitu :

akhlun bermakna :

1:keluarga dalam rumah tetangga

2: pengikut-pengikut Sunnah

3:penduduk-penduduk surga

dan ada lagi lanjutannya tapi banyak mohon maaf cuma dikit yang saya jelaskan

HUBUNGAN ASWAJA DENGAN NU

Dalam hal implementasi NU berpegang pada prinsip-prinsip Aswaja tentang islam iman dan ikhsan, yaitu dalam hal fiqih mengikuti salah satu dari empat madzhab yaitu madzhab Syafi’i, Hanafi, Maliki dan Hambali.

Dalam hal teologi mengikuti abu hasan

Al asy’ari dan abu mansyur al maturidi

dan dalam bidang tasawuf mengikuti

Imam Al Ghazali Dan Imam Junaid

Al Baghdadi.

Dari penjelajan diatas kita dapat

menyimpulkan bahwa hubungan

antara Aswaja dengan NU adalah

satu-kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan.

Konsep dan Prinsip antara keduanya

dapat kita lihat dalam beberapa contoh

persoalan misalnya, sebagai berikut :

1. Bidang Aqidah

Dalam bidang aqidah, yang menjadi

pilar penyangga aqidah Ahlussunnah

Waljamaah dan juga NU meliputi

tiga hal, yakni :

- Pertama adalah aqidah uluhiyyah

(ketuhanan).

- Kedua aqidah nubuwwat, yaitu

dengan meyakini bahwa Allah telah

menurunkan wahyu kepada para

Nabi dan Rasul.

- Ketiga adalah Al ma’ad, yaitu sebuah

keyakinan bahwa nantinya manusia

akan dibangkitkan dari kubur pada

hari iamat dan setiap manusia akan

mendapat imbalan atas amal

perbuatannya.

2. Bidang Tasawuf

Bidang Tasawuf artinya adalah

menyucikan diri dari apa saja selain Allah.

Ketidak terikatan kepada apapun selain

Allah SWT baik dalam proses batin

ataupun bertingkah laku inilah yang

kemudian disebut dengan zuhud.

Namun zuhud bukan berarti manusia

yang hanya sibuk dengan hubungan

vertical dengan Tuhannya dan

meninggalkan urusan duniawi.

Urusan duniawi yang mendasar bagi

manusia adalah seperti mencari nafkah

dan juga urusan-urusan yang lain

seperti politik, hokum, social, budaya

dan lain sebagainya.

Dalam tasawuf urusan-urusan tersebut

tidak harus ditinggalkan untuk mencapai

zuhud. Praktek zuhud adalah didalam

batin sementara aktivitas sehari-hari

tetap diarahkan untuk

mendarma-baktikan segenap potensi

manusia agar terwujudnya masyarakat

yang baik.

3. Bidang Istnbath Al-Hukum (Pengambilan hukum syari’ah)

Ahlussunnah Wal Janaah dan NU

menggunakan empat sumber hukum

dalam pengambilan hukum syari’ah,

yaitu :

• Al-Qur’an

• Hadist

• Ijma’

• Qiyas.

4. Bidang Sosial Politik

Ahlussunnah Wal Jamaah dan NU

memandang negara sebagai

mewajiban fakultatif (fardlu kifayyah).

Pandangan tersebut tidak sama dengan

golongan yang lain, seperti syiah yang

memiliki sebuah konsep Negara dan

mewajibkan berdirinya Negara (imamah).


4. tidak termasuk rangkaian dalam rumusan ASWAJA menurut versi NU yaitu golongan yang dalam bidang​


Jawaban:

Penjelasan:

Saya tidak paham


5. usaha apa saja yang dilakukan nu dalam mempertahankan aswaja


dengan memberikan pelajaran aswaja pada setiap sekolah yang menganut numempererat tali persaudaraan antar sesama orang NU

6. 2 imam aswaja nu dalam ilmu tasawuf


imam maturidi dan imam asy'ary

7. 1. Pengertian maupun rumusan ASWAJA versi NU sudah pasti tidak akan dapatmemuaskan semua pihak, karena sebagai penganut dan pengamal ajaran ASWAJA,NU merumuskannya menurut versinya sendiri sehingga ...a bukanlah ASWAJA jika tidak mengikuti versi NUb. bukanlah ASWAJA jika berbeda dengan versi NUc. versi golongan lain sebenarnya bukan ASWAJAd. tidaklah harus sama dengan versi golongan lain2.Oleh karena banyak buku tentang ASWAJA yang beredar di Indonesia tetapi sebagian besartidak cocok dengan rumusan yang dianut NU, maka NU harus .....a melarang beredamua buku-buku tersebutb. melarang warganya membaca buku-buku tersebutc. mengklaim bahwa ASWAJA versi NU paling benard. memperjelas ASWAJA menurut versinya sendiri3. ASWAJA yang sudah ada pada zaman zaman Sahabat, dan zaman Tabi'in, yang lazimdisebut As Salafus Shalih merupakan golongan yang setia pada As Sunnah dan AlJamaah. Mereka terdiri dari beberapa ahli, dan berikut ini yang tidak termasuk yaitu ....a. ahli Kalamb. ahli Fiqihc. ahli Nujumd. ahli Haditsmuncul setelah dan merumuskan aqidahban​


Jawab: 1. D

2. D

3. C

Penjelasan dengan langkah-langkah:


8. Sebutkan 5 amalan Nu dalam pengembangan Aswaja​


Jawaban:

Tahlilan.Ziarah kubur.Maulid Nabit.Istighosah.Qunut.Talqin.Adzan 2× dalam shalat jumat.Tingkepan

9. pada pemilu pertama tahun 1955 NU sebagai peserta tampil dalam urutan ke...#aswaja​


Jawaban:

urutan ke 3

maaf kalo salah

Penjelasan:

iya, NU ada di urutan ketiga


10. bentuk negara menurut aswaja ada 3, darul islam, darul sulh, dan darul harbi. manakah yang fipilih NU. dan mengapa NU menjatuhkan pilihannya pada bentuk tersebut


darul Islam





semoga membantu

11. menjelaskan hubungan antara NU sama Aswaja​


Jawaban:

Hubungan Nahdlatul Ulama' dan Ahlusunah Waljamaah sangat erat dan tidak dapat dipisahkan sebab latar belakang didirikannya NU merupakan usaha untuk mempertahankan ajaran Ahlusunah Waljamaah dari pengaruh dan usaha aliran/pikiran lain yang ingin menghilangkan ajaran Ahlusunah Waljamaah.


12. nilai nilai aswaja NU


1. Percaya kepada ALLAH SWT
Menurut ajaran ahlusunnah waljamaah, percaya kepada ALLAH SWT artinya mempercayai bahwa ALLAH SWT maha kuasa, menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta ini. ALLAH SWT mempunyai sifat yang tidak terbatas banyaknya, yaitu semua sifat jamal (keindahan), sifat jalal (keagungan), dan sifat kamal (kesempurnaan). Dan bagi setiap orang islam yang akil baligh wajib mengetahui 20 sifat wajib ALLAH SWT dan 20 sifat mustahil serta 1 sifat jaiz ALLAH SWT.

2. Percaya kepada malaikat-malaikat ALLAH SWT
Tentang malaikat, ahlusunnah waljamaah mengajarkan bahwa ada sesuatu makhluk halus yang dijadikan ALLAH SWT dari nur (cahaya) tak berayah dan tak beribu, tidak laki-laki atau perempuan, bernama malaikat. Bagaimana hakikat dan bentuk malaikat itu hanya ALLAH SWT semata yang tahu. Jumlah malaikat itu sangat banyak dan masing-masing mempunyai tugas dari ALLAH SWT. Umat islam hanya diwajibkan mengetahui 10 nama malaikat dan tugas-tugas utamanya.

3. Percaya kepada kitab-kitab ALLAH SWT
Tentang kitab-kitab suci, ajaran pokok ahlusunnah waljamaah adalah sebagai berikut: ALLAH SWT telah menurunkan beberapa kitab suci kepada rasul-Nya, tetapi yang wajib diketahui hanya 4 kitab, yaitu: kitab zabur yang diturunkan kepada nabi dawud, kitab taurat yang diturunkan kepada nabi musa, kitab injil yang diturunkan kepada nabi isa, kitab al-qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad. Semua kitab suci tersebut isinya benar dan tidak boleh diragukan.
4. Percaya kepada utusan-utusan ALLAH SWT
Tentang utusan-utusan Allah SWT, ahlusunnah walajamaah berpendapat bahwa Allah SWT telah mengutus para rasul kepada umat manusia. Nabi dan rasul jumlahnya ada 124.000 orang, diantaranya ada 314 orang rasul. Nabi dan rasul yang pertama adalah nabi adam dan sebagai penutup para rasul adalah nabi Muhammad sesudah nabi Muhammad tidak ada lagi nabi dan rasul. Nabi dan rasul yang wajib diketahui adlah 25 orang.
5. Percaya kepada hari akhir
Percaya kepada hari akhir artinya mempercayai bahwa kehidupan di dunia ini pada saatnya pasti berakhir, manusia, binatang pasti akan mati dan semua yang ada di dunia ini pasti akan rusak dan binasa. Kemudin sesudah itu pasti ada kehidupan lagi yang abadi, manusia yang mati dihidupkan kembali dan menerima pembalasan amal perbuatannya selama hidup di dunia ini.
6. Percaya qadha dan qadar
Kata qadha menurut bahasa berarti ketetapan, sedangkan kata taqdir artinya ketentuan. Apabila diperhatikan arti qadha dan qadar itu menurut bahasa, maka akan didapati arti yang sama, arti keduanya baru dapat dibedakan setelah mengetahui arti qadha dan qadar menurut istilah. Qadha menurut istilah adalah ketetapan Allah SWT semenjak dahulu tentang apa yang terjadi di dunia dan di akhirat. Sedangkan qadar atau taqdir menurut istilah adalah ketentuan perwujudan dan ketetapan ALLAH SWT di zaman azali.

13. jelaskan yang dimaksud Aswaja menurut pandang NU​


JAWAB=

ASWAJA=Ahlussunah wal Jamaah


14. 1. Aswaja menurut istilah adalah?2. Alasan munculnya aswaja adalah sebagai?3. NU menurut bahasa adalah?4. NU menurut istilah adalah?5. Sebutkan organisasi di Indonesia yang mengikuti faham “Aswaja"!كم الساعة الآن ؟الساعة الأن.....6. 09:007. 10:158. 07:309. 01:4510. 04 : 20​


1. Aswaja adalah kependekan dari Ahlussunnah wal Jamaah, yaitu pengikut Sunnah-sunnah Nabi Muhammad dan para sahabat serta orang yang pernah menjumpai Nabi Muhammad.

2. Karena Agama Islam saat itu mengalami banyak sekali perpecahan, terutama mengenai radikalisme dan pemikiran yang menyimpang dari Aqidah Islam, oleh karena itu dibentuklah suatu sekte Aswaja untuk memberikan perlindungan terhadap Sunnah-sunnah dan Ijtihadz

3. NU (Nahdlatul Ulama) secara bahasa adalah "Kebangkitan Ulama"

4. Nahdlatul Ulama adalah suatu jam'iyah/organisasi tebesar di Indonesia dengan paham Aswaja yang berprinsip Tawassuth (moderat) / seimbang antara pemahaman 'Aqli dan Naqli dan tetap bersumber dari Al Quran dan Sunnah, namun ditambah dengan Bayan 'Aqli berupa Ijma' dan Qiyas

5. Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah


Mohon maaf saya hanya bisa menjawab sampai nomor 5

Semoga dapat bermanfaat ☺️

15. Apakah ciri utama Aswaja menurut konsep ulama NU? Jelaskan!


Jawaban:

Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah (Aswaja) adalah salah satu aliran pemahaman teologis (Aqiedah) Islam. Selain Aswaja ada faham-faham teologi lain seperti Khawarij, Murji'ah, Qadariyah, Jabariyah dan Syi'ah.

Penjelasan:

maaf klo salah


16. sebutkan usaha nu dalam mempertahankan ajaran aswaja


Jawaban:

-mempererat tali persaudaraan antar sesama orang NU

-dengan memberikan pelajaran aswaja pada setiap sekolah yang menganut nu


17. sebutkan usaha usaha NU dalam mempertahankan aswaja


Dengan memberikan pelajaran aswaja pada setiap sekolah yang menganut NU

18. aswaja menurut ramusan nu adalah golongan umat islam yang mengikuti pendapat para​


Jawaban:

mazhab

Penjelasan:

semoga membantu...


19. Jelaskan bentuk ajaran Aswaja menurut pandangan orang NU!


Jawaban:

1. Melandaskan ajaran Islam kepada Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai sumber pokok dan juga kepada sumber-sumber sekunder yang mengacu pada Al-Qur’an dan As-sunnah seperti ijma’ dan qiyas. 2. Menjadikan ijtihad sebagai otoritas dan aktifitas khusus bagi orang-orang yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang tidak mudah untuk dipenuhi. Sedangkan bagi yang tidak memenuhi syarat-syarat ijtihad, tidak ada jalan lain kecuali harus bermazhab dengan mengikuti salah satu dari mazhab-mazhab yang diyakini penisbatannya kepada ashabul madzahib. Namun, Nahdlatul Ulama membuka ruang untuk bermadzhab secara manhaji dalam persoalan-persoalan yang tidak mungkin dipecahkan dengan bermadzhab secara qauli.


20. Menyebutkan ajaran Aswaja yang Dipraktikan NU


1. Melandaskan ajaran Islam kepada Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai sumber pokok dan juga kepada sumber-sumber sekunder yang mengacu pada Al-Qur’an dan As-sunnah seperti ijma’ dan qiyas.

2. Menjadikan ijtihad sebagai otoritas dan aktifitas khusus bagi orang-orang yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang tidak mudah untuk dipenuhi. Sedangkan bagi yang tidak memenuhi syarat-syarat ijtihad, tidak ada jalan lain kecuali harus bermazhab dengan mengikuti salah satu dari mazhab-mazhab yang diyakini penisbatannya kepada ashabul madzahib. Namun, Nahdlatul Ulama membuka ruang untuk bermadzhab secara manhaji dalam persoalan-persoalan yang tidak mungkin dipecahkan dengan bermadzhab secara qauli.  Pola bermadzhab dalam NU berlaku dalam semua aspek ajaran Islam; aqidah, syariah/fiqh, dan akhlaq/tasawwuf, seperti dalam rincian berikut: (a). Di bidang syariah/fiqh, Nahdlatul Ulama mengikuti salah satu dari madzhab empat, yaitu madzhab Imam Abu Hanifah, Madzhab Imam Malik ibn Anas, madzhab Imam Muhammad bin Idris as-Syafii dan madzhab Imam Ahmad bin Hanbal. (b). Di bidang aqidah mengikuti madzhab Imam Abul Hasan al-Asy’ari dan madzhab Imam Abu Manshur al-Maturidi. (c). Di bidang akhlaq/tasawuf mengikuti madzhab Imam al-Junaid al-Baghdadi dan madzhab Imam Abu Hamid al-Ghazali.

3. Berpegang teguh pada petunjuk Al-Qur’an di dalam melakukan dakwah dan amar makruf nahi mungkar, yaitu dakwah dengan hikmah/kearifan, mau’izhah hasanah, dan mujadalah bil husna.

4. Sebagai salah satu wujud dari watak wasathiyyah dengan pengertian al-waqi’iyyah (realistis), Nahdlatul Ulama menghukumi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dengan Pancasila sebagai dasarnya sebagai sebuah negara yang sah menurut pandangan Islam dan tetap berusaha secara terus menerus melakukan perbaikan sehingga menjadi negara adil makmur berketuhanan Yang Maha Esa.  

5. Mengakui keutamaan dan keadilan para shahabat Nabi, mencintai dan menghormati mereka serta menolak dengan keras segala bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap mereka apalagi menuduh mereka kafir.

6. Tidak menganggap siapapun setelah Nabi Muhammad saw sebagai pribadi yang ma’shum (terjaga dari kesalahan dan dosa).  

7. Perbedaan yang terjadi di kalangan kaum muslimin merupakan salah satu dari fitrah kemanusiaan. Karena itu, menghormati perbedaan pendapat dalam masa`il furu`iyyah-ijtihadiyah adalah keharusan. Nahdhatul Ulama tak perlu melakukan klaim kebenaran dalam masalah ijtihadiyyah tersebut.

8. Menghindari hal-hal yang menimbulkan permusuhan seperti tuduhan kafir kepada sesama muslim, ahlul qiblah. #

9. Menjaga ukhuwwah imaniyyah-islamiyyah di kalangan kaum muslimin dan ukhuwwah wathaniyyah terhadap para pemeluk agama-agama lain. Dalam konteks NU, menjaga ukhuwwah nahdliyyah adalah niscaya terutama untuk menjaga persatuan dan kekompakan seluruh warga NU.

10. Menjaga keseimbangan antara aspek rohani dan jasmani dengan mengembangkan tasawwuf `amali, majelis-majelis dzikir, dan sholawat sebagai sarana taqarrub ilallah di samping mendorong umat Islam agar melakukan kerja keras untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. (Red Alhafiz K)

maaf kalo kebanyakan >_< heheheheh


21. Apakah itu Aswaja dan nu


ASWAJA adalah Ahlussunah Wal Jamaah
NU adalah Nahdlatul Ulama

22. apa ajaran Aswaja yang di ikuti NU ,berikan penjelasanya!​


Forum Muktamar Ke-33 NU di Jombang pada awal Agustus 2015 lalu membahas perihal "Khashaish Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah" atau Aswaja Perspektif NU pada sidang komisi bahtsul masail diniyah maudhu’iyyah. Materi ini dibahas di masjid utama pesantren Tambakberas Jombang yang dipimpin oleh KH Afifuddin Muhajir. Berikut ini rumusannya. ADVERTISEMENT Khashaish Ahlussunnah wal Jamaah An-NahdhiyahAn-Nahdhiyah   Islam sebagai agama samawi terakhir memiliki banyak ciri khas (khashaish) yang membedakannya dari agama lain. Ciri khas Islam yang paling menonjol adalah tawassuth, ta’adul, dan tawazun. Ini adalah beberapa ungkapan yang memiliki arti yang sangat berdekatan atau bahkan sama. Oleh karena itu, tiga ungkapan tersebut bisa disatukan menjadi “wasathiyah”. Watak wasathiyah Islam ini dinyatakan sendiri oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an,   وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا “Dan demikian (pula) kami menjadikan kamu (umat Islam), umat penengah (adil dan pilihan), agar kamu menjadi saksi atas seluruh manusia dan agar Rasul (Muhammad SAW) menjadi saksi atas kamu.” (QS. Al-Baqarah;143) ADVERTISEMENT Nabi Muhammad SAW sendiri menafsirkan kata وَسَطًا dalam firman Allah di atas dengan adil, yang berarti fair dan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Perubahan fatwa karena perubahan situasi dan kondisi, dan perbedaan penetapan hukum karena perbedaan kondisi dan psikologi seseorang adalah adil.Selain ayat di atas, ada beberapa ayat dan hadits yang menunjukkan watak wasathiyah dalam Islam, misalnya firman Allah: وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا ADVERTISEMENT “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS. Al-Isra’: 29) Dalam firman-Nya yang lain, وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا ADVERTISEMENT “Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra’: 110) Sementara dalam hadits dikatakan, خَيْرُ اْلأُمُوْرِ أَوْسَاطُهَا “Sebaik-baik persoalan adalah sikap-sikap moderat.” Mirip dengan hadits di atas adalah riwayat, وَخَيْرُ اْلأَعْمَالِ أَوْسَطُهَا وَدِيْنُ اللهِ بَيْنَ الْقَاسِىْ وَالْغَالِىْ “Dan sebaik-baik amal perbuatan adalah yang pertengahan, dan agama Allah itu berada di antara yang beku dan yang mendidih.” Wasathiyyah yang sering diterjemahkan dengan moderasi itu memiliki beberapa pengertian sebagai berikut: Pertama, keadilan di antara dua kezhaliman (عدل بين ظلمين) atau kebenaran di antara dua kebatilan (حق بين باطلين), seperti wasathiyah antara atheisme dan poletheisme. Islam ada di antara atheisme yang mengingkari adanya Tuhan dan poletheisme yang memercayai adanya banyak Tuhan. Artinya, Islam tidak mengambil paham atheisme dan tidak pula paham poletheisme, melainkan paham monotheisme, yakni paham yang memercayai Tuhan Yang Esa. Begitu juga wasathiyyah antara boros dan kikir yang menunjuk pada pengertian tidak boros dan tidak kikir. Artinya, Islam mengajarkan agar seseorang di dalam memberi nafkah tidak kikir dan tidak pula boros, melainkan ada di antara keduanya, yaitu al-karam dan al-jud. Allah berfirman; وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqan: 67) Kedua, pemaduan antara dua hal yang berbeda/berlawanan. Misalnya, (a). wasathiyyah antara rohani dan jasmani yang berarti bahwa Islam bukan hanya memerhatikan aspek rohani saja atau jasmani saja, melainkan memerhatikan keduanya. Wasathiyyah antara nushûs dan maqâshid. Itu berarti Islam tak hanya fokus pada nushûs saja atau maqâshid saja, melainkan memadukan antara keduanya. (b). Islam pun merupakan agama yang menyeimbangkan antara `aql dan naql. Bagi Islam, akal dan wahyu merupakan dua hal yang sama-sama memiliki peranan penting yang sifatnya komplementer (saling mendukung antara satu sama lain). Kalau diibaratkan dengan pengadilan, akal berfungsi sebagai syahid (saksi) sementara wahyu sebagai hakim, atau sebaliknya, yakni akal sebagai hggi dan semangat yang Contoh wasathiyyah dalam arti waqi’iyyah ini adalah pemberlakuan hukum ‘azîmah dalam kondisi normal dan hukum rukhshah dalam kondisi dharurat atau hajat. Watak wasathiyyah dalam Islam Ahlussunnah wal Jama’ah tercermin dalam semua aspek ajarannya, yaitu akidah, syariah, dan akhlaq/tasawwuf serta dalam manhaj. Dalam jam’iyyah Nahdlatul Ulama sebagai bagian dari golongan Ahlussunnah wal Jama’ah,


23. pengertian aswaja nu


mengikuti sunah rosul

24. Mengapa NU mempertahankan aswaja


karena aswaja adalah latar belakang berdirinya NU

25. NU dan Ahlussunnah wal Jamaah merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, karena *NU lebih dulu ada daripada AswajaAswaja lebih dulu ada daripada NUNU dan Aswaja sama-sama berdiri beriringanNU memegang teguh ajaran Aswaja​


NU memegang tegug ajaran aswaja

maap klo salah


26. bagaimana pelaksanaan ajaran Islam aswaja warga nu​


Jawaban:

Beberapa tahun terakhir ini kita saksikan pergulatan yang hebat di kalangan berbagai kelompok Islam di Tanah Air. Banyak muncul berbagai organisasi baru yang mengajukan klaim sebagai perwadahan organisasi kaum ulama Indonesia, baik yang berstatus swasta maupun setengah resmi. <>Ada yang didirikan khusus untuk menampung aspirasi kelompoknya saja, tetapi ada yang didirikan sebagai wadah dialog (musawarah) para ulama berbagai kelompok. Di samping bertemunya segala macam ajaran dari berbagai kelompok di lingkungan perguruan-perguruan tinggi agama dan non-agama, organisasi-organisasi keulamaan itu akhirnya membawakan kebutuhan untuk melakukan perumusan kembali pengertian aqidah Ahlussunnah wal Jamaah di lingkungan Nahdlatul Ulama sendiri. Ini tercetus antara lain dalam bentuk membatasi pengertian ke-ahlussunnah-an hanya pada satu ajaran saja. Yaitu ajaran tauhid kedua imam Asy’ari dan Al-Maturidi saja. Asa yang selama ini menjadi dasar keputusan bersama (ijma’ = konsesus) tentang madzhab fiqh dan akhlaq al-tasawwuf diminta agar ditinjau kembali karena ada kemungkinan keduanya tidak termasuk asa ke-ahlussunnah-an. ADVERTISEMENT

Penjelasan:

semoga membantu..


27. apa usaha NU dalam mengembangkan aswaja?


Jawaban:

1. Mendirikan tempat ibadah dan lembaga –lembaga pendidikan sebagai sarana dakwah,pusat pembelajaran dan pewarisan ajaran islam ahlussunnah wal jamaah

2. Meneliti kitab-kitab yang menjadi pegangan dalam pembelajaran agama islam di pondok pesantren, madrasah ,dan sekolah

3. Menerbitkan buku-buku agama islam sebagai bacaan bagi seluruh umat islam

4. Meningkatkan kegiatan pengajian dan melakukan kajian –kajian keislaman dalam bentuk halaqoh, bahsul masail ,diskusi,seminar dan lain –lain .


28. Aswaja bagi nu merupakan landasan yang menjadi dasar semua urusan yang


Jawaban:

tawazun, ta'adul, dan tasamuh; moderat, seimbang, dan netral serta toleran



banyak, tapi yg paling berjasa adalah K,H, Hasyim Asy'ari dan K.H. Wahab Hasbullah
《semoga bermanfaat》

30. aswaja menurut NU yaitu golongan dalam bidang A.aqidah B.fikih C.tasawuf D.hadis​


Jawaban:

A.

Penjelasan:

maf kalau salah jawabannya

JAWABAN=

a. aqidah

PENJELASAN=

semoga membantu

maaf kalau salah


31. amaliyah nu yang bertujuan melestarikan aswaja antara lain


1)Tahlilan

2)Ziarah kubur

3)Maulid Nabit

4)Istighosah

5)Qunut

6)Talqin

7)Adzan 2× dalam shalat jumat

8)Tingkepan

9)merajuk kitab kuning


32. apa perbedaan NU dengan Aswaja​


Jawaban:

Aswaja atau Sunni adalah firkah Muslim terbesar yang disebut dengan Ahlus-Sunnah wal Jama'ah atau golongan yang menjalankan sunnah (Rasulullah S.A.W.)

Nahdlatul 'Ulama (Kebangkitan 'Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

hanya menambah jawaban yang di atas

NU lembaga nya dalam PKB

ASWAJA sebutan nya dalam PKB

semoga bermanfaat

jadikan jawaban terbaik dari jawaban kawan ku yang atas pliiis


33. bagaimana nu melestarikan aswaja​


Jawaban:

Aswaja atau yang kita kenal dengan ahli sunah wal jama'ah yaitu dengan cara melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Aswaja

maaf kalo salah


34. jelaskan secara singkat hubungan NU dengan Aswaja ​


Jawaban:

Seperti saudara, di dlm Islam


35. apakah tujuan nu menurut ajaran aswaja​


Jawaban:

Maka kemudian dalam AD/ART NU dicantumkan bahwa tujuan NU adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut paham ahlussunnah wal jamaah (aswaja) untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat dan demi terciptanya rahmat bagi semesta alam.

Jawaban:

Tujuan pembelajaran Ke-Nuan ASWAJA bertujuan untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai paham Aswaja secara keseluruhan kepada peserta didik, sehingga nantinya akan menjadi muslim yang terus berkembang dalam hal keyakinan, ketakwaan kepada Allah Swt., serta berakhlak mulia dalam kehidupan individual

Penjelasan:

semoga membantu :)


36. sebutkan usaha usaha NU dalam mempertahankan aswaja


Dengan memberikan pelajaran aswaja pada setiap sekolah yang menganut NU

37. sebagai faham keagaamaan ASWAJA oleh NU dijadikan sebagai landasan​


Jawaban:

panutan dari berbagai ajaran agama islam

semoga bermanfaat...

Jawaban:

Jawaban

Diketahui :

v = 340m/s

f = 50 Hz

Ditanya :

L = ?

Jawab :

L = V ÷ f

L = (340m/s) ÷ (50Hz)

L = 6,8 m

________

L = panjang gelombang ( m )

v = Cepat rambat ( m/s )

f = Frekuensi ( Hz )

Benar ke bang?

Penjelasan:

Jawaban

Diketahui :

v = 340m/s

f = 50 Hz

Ditanya :

L = ?

Jawab :

L = V ÷ f

L = (340m/s) ÷ (50Hz)

L = 6,8 m

________

L = panjang gelombang ( m )

v = Cepat rambat ( m/s )

f = Frekuensi ( Hz )

Benar ke bang?


38. Apa yang kamu ketahui tentang aswaja dan ke nu an


Jawaban:

makannya belajar

gk jelas soalnya ........


39. Amaliya Nu yang bertujuan melestarikan aswaja antara lain


Jawaban:

semoga membantu,maaf klo slh

Penjelasan:

1)Tahlilan

2)Ziarah kubur

3)Maulid Nabit

4)Istighosah

5)Qunut

6)Talqin

7)Adzan 2× dalam shalat jumat

8)Tingkepan

9)merajuk kitab kuning


40. usaha NU dalam melestarikan aswaja​


Jawaban:

1. Mendirikan tempat ibadah dan lembaga –lembaga pendidikan sebagai sarana dakwah,pusat pembelajaran dan pewarisan ajaran islam ahlussunnah wal jamaah ;

2. Meneliti kitab-kitab yang menjadi pegangan dalam pembelajaran agama islam di pondok pesantren, madrasah ,dan sekolah ;

3. Menerbitkan buku-buku agama islam sebagai bacaan bagi seluruh umat islam ;

4. Meningkatkan kegiatan pengajian dan melakukan kajian –kajian keislaman dalam bentuk halaqoh, bahsul masail ,diskusi,seminar dan lain –lain .

5. Melestarikan amliyah yang telah dirintis oleh para pendahulu yang membawa dan menyebarkan islam di indonesia ,seperti melaksanaan kegiatan Dibaan dan membaca maulid Ad Diba’iyah secara rutin, menggiatkan kegiatan hadroh (membaca sholawat Nabi dengan di iringi rebana, baik di masjid, mushola ,maupun rumah penduduk ), membaca tahlil (tahlilan) pada setiap malam Jum’at atau pada hari–hari tertentu untuk kirim do’a kepada orang yang meninggal dunia, dan lain-lain


Video Terkait

Kategori sejarah